Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cina Larang Keras Dekorasi Natal Dijual dan Dipajang

image-gnews
Cina melarang keras toko-toko dan pedagang Kaki Lima menjual dan memajang dekorasi Natal.
Cina melarang keras toko-toko dan pedagang Kaki Lima menjual dan memajang dekorasi Natal.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Cina semakin keras menentang kebebasan beragama di antaranya melarang dekorasi Natal muncul di ruang publik dan toko-toko dilarang memajang dan menjual dekorasi Natal.

Cina memberlakukan hukuman kepada siapa saja yang melanggar aturan ini. Tindakan keras melarang festival atau pun memajang dan menjual dekorasi Natal dirasakan warga kota Langfang di provinsi Hebei.

Baca: 4 Negara Tak Aman Bagi Umat Kristen

Seperti dilaporkan South China Morning Post, Selasa, 18 Desember 2018, otoritas Langfang mengatakan siapapun yang menjual pohon Natal, krans bunga, dan Santa Klaus akan dihukum.

"Toko-toko dilarang keras melakukan pertunjukan Natal atau berjualan untuk mempromosikan," kata otoritas Langfang.

Warga diminta untuk melaporkan siapa saja yang menyaksikan kegiatan keagamaan di halaman atau taman.

Cina juga tidak memberlakukan libur selama Natal. Alasannya, partai Komunis yang berkuasa merupakan ateis. Selama bertahun-tahun otoritas Cina telah bersikap keras kepada siapa saja yang merayakan acara keagamaan di ruang publik.

Baca: Gereja Terus Dibongkar, Umat Kristen di Cina Resah

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut laporan Telegraph, menyambut Natal, pekerja di pemerintahan Cina akan melakukan inspeksi, dan semua aktivitas keagamaan di ruang publik akan dipantau dan dilaporkan ke pihak otoritas.

Sejak Xi Jinping memimpin Cina, kebebasan beragama di negara ini semakin dipersulit. September lalu, tiga gereja yang dibangun secara independen telah ditutup. Banyak anggota gereja menghilang dan beberapa di antaranya menjalani hukuman sebagai tahanan rumah.

Di sejumlah tempat di Cina, salib dan foto-foto Yesus Kristus diturunkan dan digantikan dengan bendera nasional Cina dan foto Xi. Penjualan Alkitab juga dilarang.

Baca: Cina Turunkan Paksa Salib di Gereja, Larang Jual Alkitab

Sabtu pagi, lebih dari 60 polisi dan aparat sipil Cina menerobos kelas Alkitab di Guanzhou, ibukota provinsi Guangdong. Peristiwa ini terjadi setelah aparat menutup gereja Zion di Beijing yang jumlah umatnya mencapai 1,500 orang pada September lalu dan gereja Early Rain Covenant Church di Chengdu tempat beribadah 500 umat.

Meski perayaan Natal dilarang keras, ironisnya sejumlah pabrik di Cina membuat dan mengekspor pohon Natal buatan pada tahun 2017. Cina memproduksi 60 persen pohon Natal buatan dari produksi dunia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

11 jam lalu

Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berjalan melewati barisan tiang menuju Oval Office di Gedung Putih di Washington, AS, 13 Januari 2023. T.J. Kirkpatrick/Pool melalui REUTERS
Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.


Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

15 jam lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.


Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

16 jam lalu

Ilustrasi internet. (abc.net.au)
Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media


Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

17 jam lalu

Pengolahan bijih nikel di smelter feronikel PT Antam Tbk di Kolaka, Sulawesi Tenggara. TEMPO/M. Taufan Rengganis
Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.


Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

21 jam lalu

Sebuah mesin bekerja untuk mengurangi polusi dipasang di sekitar area konstruksi saat polusi udara menyelimuti wilayah Beijing, Cina, 18 Desember 2016. REUTERS/Stringer
Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.


Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters. REUTERS
Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".


Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Bendera Korea Utara berkibar di samping kawat berduri di kedutaan besar Korea Utara di Kuala Lumpur, Malaysia, 9 Maret 2017. [REUTERS / Edgar Su]
Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.


Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

2 hari lalu

Ilustrasi gelombang panas ekstrem.[Khaleej Times/REUTERS]
Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.


Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Taman Merlion, Singapura. REUTERS/Edgar Su/File Photo
Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.


Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

2 hari lalu

Booth BYD di PEVS 2024. (Foto: Gooto/Dimas Prassetyo)
Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.